Jumat, 27 Februari 2015

Kalut

Share it Please
pembuat luka
sebut saja mas kece

Dear mantan calon pacar tersayang, ngak seharusnya aku nulis artikel ini buat dishare di blog atau apapun itu sejenisnya karena itu kurang fear.

Kamu yang disana yang selalu memandang dengan pandangan yang menusuk seperti duri ketika aku melintas didepanmu dengan tidak sengaja, plis jangan lagi bilang kalau bunga itu indah.

Jangan lagi bilang kalau gula itu manis semanis cinta apalagi bilang kalau dunia ini adalah surga.

Ada yang bilang mungkin kita bisa ngak bakal bisa menyatu, ibarat negeri air dan api yang cuma bisa disatuin oleh sang Avatar.

Tak cukup kata maaf yang terucap dari bibirmu, karena rentetan luka yang kau sayatkan sudah terlalu banyak dan mungkin masih berbekas hingga sekarang.

Soal luka, biarkan luka itu kering dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, mungkin Tuhan memang akan memberikan yang terbaik suatu hari nanti.

Tapi kali ini mungkin tidak akan bersamamu lagi, meski kau mencoba untuk menyembuhkan luka itu berulang kali.

Atau mungkin aku yang salah pilih? Memang ini baju? Bukan!!!

Mudah saja memilih baju dari beberapa toko dalam sehari, tapi tidak dengan hati.

Ini mungkin bukan puisi ataupun syair, hanya curahan hati yang sudah lama terbendung dan tak bisa ku ungkapkan dengan kata-kata karena aku hanyalah seorang pembicara yang buruk.

Mungkin cerita cinta kita ngak semanis Beauty and The Beast, tapi kesan cinta mendalam yang pernah kamu berikan itu masih akan tetap tersimpan disini… segempal daging berwarna merah berempedu. 

Terima kasih karena aku sudah tahu apa itu cinta darimu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Follow The Author