Jumat, 27 Maret 2015

Paralayang Dadakan di Ultahnya Vanda

Numpang curhat mungkin boleh kali ya. hmmm...

Berawal dari berakhirnya kelas PKn hari ini, aku dan Vanda berencana untuk keluar buat makan. Ya, kami selalu keluar dan makan saat Vanda ulang tahun. Maklum, sahabat yang tak terpisahkan. Ehueyyy..

Hari udah mulai siang dan kami pun bergegas pergi kerumahku buat ambil gitar, katanya sih Vanda pengen pinjem buat latihan lagu sempurna. Emang sih kelasku udah berakhir, tapi tidak dengan kelasnya Vanda. Karena Vanda masih ada kelas sampai pukul 2 siang, okelah aku pun menunggu Vanda di rumahnya Wilda.

Ketika menuju ke rumah Wilda, aku dan Vanda maen kebut-kebutan di jalan. Kami berdua seperti Marc dan Dani yang ngak terkalahkan karena kami pake honda,eaa malah ngiklan. Maklumlah, anak muda.. bukannya kami mau setor nyawa atau apa, tapi itu memang untuk meminimalisir keterlambatan masuk kelas.[anggap saja Vanda memang sudah terlambat masuk kelas] haha... dasar maba

Waktu pun berjalan, seketika itu juga jam menunjukkan pukul 2. Aku dan Wilda bersiap untuk berangkat. Di jalan, kami berencana untuk ke Batu mau beli Ketan di pos ketan dekat alun-alun Kota Batu. Tapi sebelum itu, untuk yang kedua kalinya dalam sehari. Lagi, ya lagi-lagi kami menuju rumahku untuk ngambil kamera yang tertinggal. #dasarceroboh

Singkat cerita setelah kami berdua mengambil kamera DSLR di rumahku, kami pun segera berangkat menuju Kota Batu. Kami lewat jalan tikus milik Wilda dengan berbagai upaya buat nyampe lebih cepet, eh ternyata malah lebih jauh dari lewat kotanya. Alamak...

Pas berangkatnya aku dibonceng oleh Wilda, sedangkan Vanda menyetir sendirian. Dengan dibonceng ugal-ugalannya ala Wilda, aku pun semakin takut. Karena beberapa kali si Greenie [motor matic ijo punya saya] itu nyium-nyium mobil punya orang. Aku ngak tau itu motor normal apa gay, atau mungkin lesbian kali, ya sudahlah terserah. Intinya,udah beberapa kali aku marahin Wilda, tapi tetep aja kaya gitu. Alamak... saya menyerah -__-

Karena lapar, kami bertiga pun makan menuju alun-alun kota Batu untuk makan lalapan ayam. Sekali lagi kami makan ayam. Ada apa? inget alergimu nak!! camkan itu.

ini sudah habis kenapa di foto
Setelah puas makan ayam beserta teh manis, kami pun berangkat menuju tempat tujuan.Tidak, kami sholat dulu di masjid Batu lalu pergi. Yay baby, akhirnya Paralayang!!

Tapi kenyataan tak semudah kalimat verbal yang kutulis, jalan yang kami lewati ternyata lebih menakutkan daripada jalanan atau hutan buas di fairytale[singkatnya dongeng lah]. Ok, next...

Bertiga, kami melewati jalan busuk tak bersahabat tanpa lampu dengan beribu-ribu kelokanya. Ditambah lagi kami berangkat setelah habis Magrib. Itu adalah kesenangan tersendiri mengendarai motor bersama teman-teman.

Namun kali ini, bedanya cuma satu aku ngak dibonceng Wilda tapi dibonceng Vanda. Entah kenapa aku berubah pikiran untuk selingkuh dari si Greenie, sekali lagi saya tegaskan kalau Greenie itu motor ane. Ya, itu karena Wilda keras kepala ngak mau aku boncengin. Maafin aku Greenie, cuk kebawa alay.

Masih dijalan menuju Paralayang, pas disalah satu kelokan yang emang ngak ada lampunya Wilda terjatuh. Omg, apa ini arti dari firasatku berselingkuh dari Greenie. Yups. Untunglah Wilda ngakpapa. Tapi kali ini si Greeni yang menderita. Celanaku juga kena tumpahan olinya Greenie karena ngangkat motor yang jatuh dari aspal. ada sih mas mas yang pengen nolongin tapi aku bilang "udah mas, kami ngakpapa kok. silahkan duluan".

Kesialan ngak terjadi hanya sekali. Tuhan berkehendak lain. Si Greenie yang habis jatuh pun spion kirinya rusak dan ngak bisa di starter. Aku pun panik. Its freaking me out, you know? Mau ngak panik gimana coba, mas mas yang nolongin udah pergi sedangkan motor masih sakit dan ngak bisa di starter lagi. Kami pun cuma tiga cewe yang menantang maut sendiri. Tangan dingin, gemetaran seluruh badanku. Akhirnya dengan segala cara apapun itu dan kami berhasil, nafas lega bisa dikeluarkan. Greenie bisa dinyalain. Seketika itulah saya bersyukur, karena Tuhan masih baik dan menolong saya. #alhamdulillah

Satu pelajaran berharga yang aku peroleh hari ini, "jangan terlalu egois dengan ngak mau ditolongin. ok? karena itu akan menyusahkan dirimu sendiri".

Lanjut, udah setengah jalan kami lewati. Tetep kami lewat jalan absurd beserta dua temen gilaku ini. Akhirnya tiiba juga kami di loket masuk Paralayang. Oh baby, muah muahhh... kami beli tiket. dan wilda meminta tolong masnya buat benerin spionnya si Greenie. Alhamdulillah, takut banget dimarahin ibu bapak.

Kami meunju ke atas, dan berfoto-foto di Paralayang.

ini paralayang dimalam hari

selfi yang memang wajib dilakukan

Tak berapa lama ibuku menelefon dan protes karena udah jam 7.23 PM aku ngak pulang-pulang juga. Ok, kami bergegas pulang karena memang sudah kemalaman.

Tapi sebelum itu saya sempat berfoto dengan sepasang kekasih yang ada disitu dan disitu kadang saya merasa iri, minder, depress dan ingin bunuh diri gara-gara ngak punya pacar. hahaha
ini foto officialnya sepasang kekasih itu mengganggu pemandanganku
Ok deh, karena pulangnya harus aku juga yang bawa motor. Aku langsung pulang dengan mereka berdua. Seperti biasa, kami kembali menantang maut dengan kebut-kebutan. Ya, karena takut kemalaman dan dimarahi. Apapun kami lakukan.

Mungkin cuma itu aja yang bisa kuceritakan dihari gilaku ini bersama Vanda dan Wilda, thanks buat yang udah mau baca :D

Continue Reading...

Kamis, 26 Maret 2015

Aku Tlah Sakit Hati

ketika ku ingin pergi
kau datang tuk kembali
ketika ku ingin berganti hati
kau datang tuk menghalangi
kenapa semua ini terjadi
ku tak bisa memungkiri
kenyataan sepahit ini
kenapa kau
menghampiri
kalau hanya untuk pergi
ku tlah menyadari
kemunafikan cinta ini


karya : Rika Andriani & Yohantha Rizkiyanti
Continue Reading...

Followers

Follow The Author